Apa itu Steganografi ????



Steganografi adalah suatu ilmu, teknik dan seni tentang bagaimana menyembunyikan data rahasia didalam wadah (media) digital sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang lain.
Steganografi membutuhkan dua properti, yaitu media penampung dan data rahasia yang akan disembunyikan. Steganografi digital menggunakan media digital sebagai wadah penampung, misalnya citra (gambar), suara (audio), teks, dan video. Data rahasia yang disembunyikan juga dapat berupa citra, suara, teks, atau video, Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika pada kriptografi data yang telah disandikan (ciphertext) tetap tersedia, maka dengan steganografi ciphertext dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui keberadaannya. Data rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti keadaan aslinya.

Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tulisan terbungkus”. Teknik ini pertama kali digunakan oleh bangsa Yunani kuno sekitar 440 SM. Penguasa Yunani dalam mengirimkan pesan rahasia menggunakan kepala budak atau prajurit sebagai media. Dalam hal ini rambut budak atau prajurit dicukur, kemudian sebuah pesan berupa tato dituliskan pada kulit kepalanya. Ketika rambut budak tersebut tumbuh kembali dan menyembunyikan pesan yang dimaksud, budak tersebut diutus untuk membawa pesan rahasia dikepalanya. Kemudian si penerima mencukur lagi kepala budak tersebut dan memperoleh pesan rahasia yang dimaksud.
Bangsa Romawi mengenal steganografi dengan menggunakan tinta tak tampak (invisible ink) untuk menuliskan pesan. Tinta tersebut dibuat dari campuran sari buah, susu, dan cuka. Jika tinta digunakan untuk menulis maka tulisannya tidak tampak. Tulisan yang tertera pada kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas tersebut. Kemudian selama Perang Dunia II, militer Jerman memiliki teknologi microfiche untuk membuat microdots. Microdots terdiri atas gambar-gambar dan pesan-pesan teks yang ukurannya mengkerut terhadap suatu periode dan digunakan di dalam teks dari sebuah tulisan biasa atau memorandum. Banyak dari pesan-pesan tersebut yang lolos dari deteksi pasukan sekutu. Steganografi mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1990-an ketika pemerintah, industri, warga negara biasa bahkan organisasi teroris mulai menggunakan aplikasi perangkat lunak steganografi untuk menyembunyikan pesan-pesan atau foto ke dalam beberapa tipe media.
Gambar 1. Blok Diagram sistem Steganografi



Kriteria Steganografi yang Bagus
Penyembunyian data rahasia ke dalam citra digital akan mengubah kualitas citra tersebut. Kriteria yang harus diperhatikan dalam penyembunyian data adalah :
- Fidelity. Mutu citra penampung tidak jauh berubah. Setelah penambahan data rahasia, citra hasil steganografi masih terlihat dengan baik. Pengamat tidak mengetahui kalau di dalam citra tersebut terdapat data rahasia.
- Rohustmsx. Data yang disembunyikan harus tahan (robust) terhadap berbagai operasi manipulasi yang dilakukan pada citra penampung, seperti pengubahan kontras, penajaman, pemampatan, rotasi, perbesaran gambar, pemotongan (cropping), enkripsi, dan sebagainya. Bila pada citra penampung dilakukan operasi-operasi pengolahan citra tersebut, maka data yang disembunyikan seharusnya tidak rusak (tetap valid jika diekstraksi kembali).
- Recovery. Data yang disembunyikan harus dapat diungkapkan kembali (reveal). Karena tujuan stenografi adalah data hiding, maka sewaktu-waktu data rahasia di dalam citra penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.

Teknik Penyembunyian Data
Penyembunyian data dilakukan dengan mengganti bit-bit data di dalam segmen citra dengan bit-bit rahasia. Hingga saat ini sudah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan metode-metode penyembunyian data. Metode yang paling sederhana adalah metode modifikasi LSB (Least Significant Bit). Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (least significant bit atau LSB) dan bit yang paling kurang berarti (least significant bit atau LSB). Sebagai ilustrasi, di bawah ini dijelaskan metode modifikasi LSB untuk menyisipkan watermark (tanda air) pada citra digital.
Misalnya pada byte 11010010, bit 1 yang pertama (digaris bawahi) adalah bit LSB dan bit 0 yang terakhir (digaris bawahi) adalah bit LSB. Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab penggantian hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut di dalam gambar menyatakan warna tertentu, maka perubahan satu bit LSB tidak mengubah warna tersebut secara berarti. Lagi pula, dan ini keuntungan yang dimanfaatkan, mata manusia tidak dapat membedakan perubahan warna yang kecil. Misalkan segmen piksel-piksel citra sebelum penambahan bit-bit watermark adalah:

00110011 10100010 11100010 01101111

misalkan data rahasia (yang telah dikonversi ke system biner) adalah 0111. Setiap bit dari watermark menggantikan posisi LSB dari segmen data citra menjadi:
00110010 10100011 11100011 01101111
Untuk memperkuat penyembunyian data, bit-bit data tidak digunakan untuk mengganti byte-byte yang berurutan, namun dipilih susunan byte secara acak. Misalnya Jika terdapat 50 byte dan 6 bit data yang akan disembunyikan, maka byte yang diganti bit LSB-nya dipilih secara acak, misalkan byte nomor 36, 5, 21, 10, 18, 49.

Ukuran Data Yang Disembunyikan
Ukuran data yang akan disembunyikan bergantung pada ukuran citra penampung. Pada citra 8-bit yang berukuran 256 x 256 piksel terdapat 65536 piksel, setiap piksel berukuran 1 byte. Setelah diubah menjadi citra 24-bit, ukuran data bitmap menjadi 65536 x 3 = 196608 byte. Karena setiap byte hanya bisa menyembunyikan satu bit di LSB-nya, maka ukuran data yang akan disembunyikan di dalam citra maksimum 196608/8 = 24576 byte. Ukuran data ini harus dikurangi dengan panjang nama berkas, karena penyembunyian data rahasia tidak hanya menyembunyikan isi data tersebut, tetapi juga nama berkasnya. Semakin besar data disembunyikan didalam citra, semakin besar pula kemungkinan data tersebut rusak akibat manipulasi pada citra penampung.

Teknik Pengungkapan Data
Data yang disembunyikan di dalam citra dapat dibaca kembali dengan cara pengungkapan (reveal atau extraction). Posisi byte yang menyimpan bit data dapat diketahui dan bilangan acak yang dibangkitkan oleh PRNG (Pseudo Random Number Generator). Karena algoritma kriptografi yang digunakan menggunakan kunci pada proses enkripsi, maka kunci yang sama digunakan untuk membangkitkan bilangan acak. Bilangan acak yang dihasilkan sama dengan bilangan acak yang dipakai pada waktu penyembunyian data. Dengan demikian, bit-bit data rahasia yang bertaburan di dalam citra dapat dikumpulkan kembali. Sebagai ilustrasi, dalam artikel ini digunakan perangkat lunak S-Tools yang merupakan salah satu dari beragam perangkat lunak steganografi yang ada. S-Tools menyebarkan data rahasia pada seluruh piksel media pembawa. Tidak terdapat pembagian antara sisa yang tidak berubah, diabaikan dengan informasi yang lebih pendek, dan piksel yang berubah secara steganografi (http://beta.tnial.mil.id/cakrad.php3?id=437)

Kelebihan dan kekurangan dari masing – masing router

RIP
Routing Informasi Protocol (RIP) adalah dinamis routing protokol yang digunakan di dalam dan luas wilayah jaringan. Karena itu ia diklasifikasikan sebagai interior gateway protocol (IGP) dengan jarak-vector routing algorithm. Ia pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol telah telah diperpanjang beberapa kali, sehingga RIP versi 2 (RFC 2453). Kedua versi masih digunakan hari ini, namun demikian, mereka dianggap oleh obsoleted teknis teknik lebih maju, seperti Terselesaikan shortest Path First (OSPF) dan OSI protokol IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan di IPv6 jaringan, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP generasi), diterbitkan dalam RFC 2080 (1997).
RIP versi 1
Routing update periodik yang tidak membawa subnet informasi, kurangnya dukungan untuk variabel panjang subnet masking (VLSM). Keterbatasan ini membuat tidak mungkin untuk memiliki ukuran yang berbeda-subnets yang sama di dalam jaringan kelas. Dengan kata lain, semua subnets dalam jaringan kelas harus memiliki ukuran yang sama. Tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.
RIP versi 2
Disebabkan oleh kekurangan yang asli spesifikasi RIP, RIP versi 2 (RIPv2) telah dikembangkan pada tahun 1993 [4] dan terakhir standar pada tahun 1998. [5] Penyalahgunaan termasuk kemampuan untuk melakukan subnet informasi, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR ). Untuk memelihara kompatibilitas ke belakang, maka batas hop count 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk interoperate dengan spesifikasi awal jika semua Harus Jadi Zero protokol di bidang RIPv1 pesan benar ditentukan. Selain itu, aktifkan fitur kompatibilitas [5] kemungkinkan berjaringan halus Interoperabilitas penyesuaian.
Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu di alam yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 multicasts seluruh tabel routing ke semua router berdekatan di alamat 224.0.0.9, karena bertentangan dengan RIP yang menggunakan unicast siaran. Unicast menangani masih diizinkan untuk aplikasi khusus.
RIPv2 tergabung sandi mekanisme otentikasi. Namun, password yang dikirim dalam jelas-teks yang ditemukan format yang cukup aman untuk komunikasi [6] di Internet.


IGRP
The Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protokol yang dikembangkan di pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco dari tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk memberikan yang kuat untuk routing protokol dalam suatu sistem otonom (AS). Seperti protokol dikenal sebagai Interior Gateway Routing Protokol.
Information Protocol Pada pertengahan tahun 1980-an, yang paling populer Interior Gateway Routing Protocol adalah Informasi Routing Protocol (RIP). (RIP). Meskipun RIP cukup berguna untuk routing yang kecil untuk ukuran sedang, relatif homogen internetworks, batas-nya sedang mendorong pertumbuhan jaringan. Secara khusus, RIP hop kecil dari batas-count (16) membatasi ukuran internetworks; metrik tunggal (hop count) dukungan hanya sebesar biaya load balancing (di semua jaringan Cisco hanya!) Tidak memungkinkan routing banyak fleksibilitas dalam kompleks lingkungan. Popularitas router Cisco dan kesegaran dari IGRP mendorong banyak organisasi besar dengan internetworks mengganti dengan


EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol - (EIGRP) adalah Cisco proprietary routing protokol loosely berdasarkan asli IGRP. EIGRP merupakan lanjutan jarak-vector routing protocol, dengan optimasi untuk meminimalkan kedua rute ketidakstabilan yang timbul setelah perubahan topologi, serta penggunaan bandwidth dan proses power dalam router. EIGRP router yang mendukung akan secara otomatis kembali ke informasi rute IGRP tetangga oleh mengkonversi 32 bit EIGRP metrik ke 24 bit IGRP metrik. Sebagian besar rute Optimasi yang berdasarkan Diffusing update Algoritma (DUAL) bekerja dari SRI, yang menjamin lingkaran bebas operasi dan menyediakan sebuah mekanisme untuk cepat konvergensi.
EIGRP mengumpulkan data yang disimpan di tiga tabel:
• Tetangga Tabel: Menyimpan data tentang router tetangga, yakni yang dapat diakses langsung melalui antarmuka yang terhubung langsung.
• Topologi Tabel: Confusingly bernama, tabel ini tidak menyimpan ikhtisar lengkap topologi jaringan;, namun secara efektif hanya berisi agregasi dari tabel routing yang dikumpulkan dari semua tetangga yang terhubung langsung. Tabel ini berisi daftar tujuan EIGRP di jaringan-jaringan dialihkan bersama-sama dengan masing-masing metrik. Juga untuk setiap tujuan, sebuah penerus dan penggantinya layak diidentifikasi dan disimpan dalam tabel jika mereka ada. Setiap tujuan dalam tabel topologi baik dapat ditandai sebagai "Passive", yang merupakan negara ketika routing telah stabil dan router mengetahui rute ke tujuan, atau "aktif" bila topologi berubah dan router sedang dalam proses of (aktif)-nya memperbarui rute ke tujuan.
• Tabel routing: Toko yang sebenarnya semua rute ke tujuan, yang diisi adalah tabel routing dari topologi tabel dengan tujuan setiap jaringan yang memiliki penerus dan opsional layak penerus diidentifikasi (tidak adil jika biaya-load-balancing diaktifkan dengan menggunakan perintah variance). The successors dan successors layak dijadikan sebagai router hop berikutnya untuk tujuan ini.
Tidak seperti kebanyakan lainnya jarak vector protokol, EIGRP tidak bergantung pada rute kesedihan periodik untuk mempertahamkan topologi tabel. Routing informasi komunikasi hanya pada pembentukan adjacencies tetangga baru, setelah perubahan yang hanya akan dikirim.


OSPF
Buka shortest Path First (OSPF) adalah dinamis routing protokol untuk digunakan dalam Internet Protocol (IP) jaringan. Secara khusus, ini adalah link-state routing protocol dan jatuh ke dalam kelompok interior gateway protokol, yang beroperasi dalam satu sistem otonom (AS). Hal ini diartikan sebagai OSPF versi 2 di RFC 2328 (1998) untuk IPv4 [1]. Pembaruan untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF versi 3 dalam RFC 5.340 (2008) [2].
OSPF mungkin yang paling banyak digunakan-interior gateway protocol (IGP) di perusahaan besar jaringan; IS-IS, link-negara lain routing protokol, adalah lebih umum di besar penyedia layanan jaringan. Yang paling banyak digunakan exterior gateway protocol yang Border Gateway Protocol (BGP), kepala sekolah routing protocol antara sistem otonom di Internet.
OSPF merupakan interior gateway protokol yang jalur Internet Protocol (IP) paket hanya dalam satu domain routing (sistem otonom). It mengumpulkan informasi dari negara link tersedia router dan constructs sebuah peta topologi jaringan. Topologi yang menentukan routing tabel kepada Internet Layer routing yang membuat keputusan hanya berdasarkan tujuan alamat IP ditemukan di IP datagrams. OSPF was designed to support variable-length subnet masking (VLSM) and Classless Inter-Domain Routing (CIDR) addressing models. OSPF dirancang untuk mendukung variabel-length subnet masking (VLSM) dan Classless Inter-Domain Routing (CIDR) menangani model.
OSPF mendeteksi perubahan dalam topologi, seperti link kegagalan, sangat cepat dan converges baru pada lingkaran bebas routing struktur dalam detik. It computes the shortest path pohon untuk setiap rute menggunakan metode berdasarkan Dijkstra's algorithm, yang pertama shortest path algorithm.
Link-negara informasi dikelola di setiap router sebagai sebuah link-state database (LSDB) yang merupakan pohon-gambar dari seluruh topologi jaringan. Copy identik dari LSDB akan diperbarui secara berkala melalui banjir di semua OSPF router.
The OSPF routing kebijakan untuk membangun sebuah tabel rute diatur oleh faktor biaya (eksternal metrik) yang terkait dengan setiap routing antarmuka. Biaya faktor mungkin jarak dari router (sepanjang perjalanan waktu), jaringan thoughput dari link, atau link ketersediaan dan keandalan, yang dinyatakan sebagai nomor unitless sederhana. Hal ini memberikan sebuah proses dinamis lalu lintas load balancing antara biaya rute yang sama.
OSPF jaringan yang dapat disusun, atau subdivided, routing ke daerah untuk mempermudah administrasi dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan lalu lintas. Daerah-daerah yang diidentifikasi oleh nomor 32-bit, yang dinyatakan cukup baik dalam desimal, atau sering di octet berbasis notasi dot-desimal, akrab dari IPv4 alamat notasi.
Oleh konvensi, area 0 (nol) atau 0.0.0.0 merupakan inti atau wilayah tulang punggung dari sebuah jaringan OSPF. Identifications di daerah-daerah lainnya yang dapat dipilih yang lain, sering, administrator pilih alamat IP router utama di daerah sebagai kawasan dari identifikasi. Tambahan setiap daerah harus memiliki virtual atau sambungan langsung ke backbone OSPF daerah. Sambungan yang dikelola oleh sebuah router interconnecting, yang dikenal sebagai daerah perbatasan router (ABR). ABR mempertahankan sebuah negara terpisah link database untuk setiap wilayah itu dan mempertahankan melayani rute ringkasannya untuk semua daerah di dalam jaringan.
OSPF tidak menggunakan TCP / IP protokol transport (UDP, TCP), tetapi encapsulated langsung di datagrams dengan protokol IP nomor 89. Hal ini kontras lain routing protokol, seperti Routing Information Protocol (RIP), atau Border Gateway Protocol (BGP). OSPF menangani sendiri deteksi dan koreksi kesalahan fungsi.
OSPF menggunakan multicast untuk mengatasi banjir pada rute yang disiarkan jaringan link. Untuk jaringan non-broadcast ketentuan khusus untuk konfigurasi memfasilitasi tetangga discovery. [1] OSPF multicast paket IP tidak pernah menjajah IP routers, mereka tidak pernah melakukan perjalanan lebih dari satu hop. OSPF cadangan yang alamat multicast 224.0.0.5 (semua SPF / link router negara, juga dikenal sebagai AllSPFRouters) dan 224.0.0.6 (semua yang ditunjuk Routers, AllDRouters), sebagaimana ditentukan dalam RFC 2328.
[ 3 ] Untuk routing multicast IP lalu lintas, OSPF mendukung multicast Terselesaikan shortest Pertama jalan protokol (MOSPF) sebagaimana ditetapkan dalam RFC 1584. [3]
Protokol yang OSPF, bila berjalan pada IPv4, dapat beroperasi dengan aman antara router, opsional menggunakan berbagai metode otentikasi agar hanya routers dipercaya untuk berpartisipasi dalam routing. OSPFv3, yang berjalan pada IPv6, tidak lagi mendukung protokol otentikasi-internal. Namun, ia bergantung pada protokol IPv6 keamanan (IPsec).
OSPF versi 3 memperkenalkan modifikasi pada IPv4 pelaksanaan protokol. [2] Kecuali untuk virtual link, semua tetangga yang sebenarnya menggunakan IPv6 link-lokal menangani secara eksklusif. Yang menjalankan protokol IPv6 per link, bukan berdasarkan subnet. Semua informasi IP awalan telah dihapus dari negara-link iklan dan dari paket Halo discovery membuat protokol-protokol dasarnya independen. Meskipun diperluas ke alamat IP 128-bit dalam IPv6, wilayah dan router identifications masih berdasarkan nilai-nilai 32-bit.



tugas1_Q071_070010053

Penjelasan Ethernet

Pengertian Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.

Jenis-jenis Ethernet

Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:

ü 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF), spesifikasi IEEE 802.3

ü 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX), spesifikasi IEEE 802.3u

ü 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT), spesifikasi IEEE 802.3z

ü 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.

Cara kerja

Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.

Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.

Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.

Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar *** dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.

Frame Ethernet

Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.

Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:

* Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)

* Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)

* Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)

* Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)

Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.

Topologi yang digunakan

Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.